Ditinjau dari segi sosial kemasyarakatan masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut adalah masyarakat agraris serta memiliki beraneka ragam budaya dan perlu dilakukan pembinaan secara terus menerus guna mendukung kelancaran dan keberhasilan kegiatan pemerintah dan pembangunan. Sebagian besar masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut hidup dari mata pencaharian di sektor pertanian dan perkebunan. Hasil pertanian dan perkebunan merata di 14 desa, antara lain: kelapa, karet, rotan, padi, sayur-sayuran dan palawija. Hasil perikanan didominasi oleh desa-desa di bagian selatan Kecamatan Pulau Hanaut, yaitu desa-desa yang posisinya dekat dengan pesisir Laut Jawa. Sementara hasil buah-buahan didominasi oleh desa-desa di bagian utara. Mayoritas masyarakat memeluk agama Islam, sementara sebagian kecil lainnya memeluk agama Kristen.

Kondisi prasarana dan sarana wilayah Kecamatan Pulau Hanaut cukup memadai sehingga dapat mendukung kearah tingkat kemajuan wilayah. Dibukanya jalur selatan yang ada pada saat ini menambah tingkat mobilitas penduduk khususnya di bagian selatan, dengan dilengkapi prasarana jembatan pada kondisi baik dan didukung dengan alat transportasi khususnya kendaraan roda dua, kecuali desa terjauh yaitu Desa Satiruk (24 km dari ibukota kecamatan) yang hanya bisa ditempuh melalui jalur sungai yaitu dengan menggunakan kelotok atau perahu motor.

Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam pengelolaan pembangunan yang secara dinamis mampu mengolah faktor-faktor lainnya untuk mencapai produktifitas sumber daya yang optimal.

Tabel Data Kependudukan Kecamatan Pulau Hanaut Tahun 2016