Kotak Saran

Items filtered by date: May 2018

WhatsApp Image 2018-05-31 at 9.50.29 PM

[video data-wpid="1" src="https://kecamatanpulauhanaut.files.wordpress.com/2018/05/vid-20180518-wa0007.mp4" class="size-full" data-temp-aztec-id="83abec16-b1e0-4a6c-b055-8edf9a090719"]

Published in Berita

Sampit (Antaranews Kalteng) - Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, kembali resah dengan munculnya buaya di perairan sekitar permukiman mereka.Sampit (Antaranews Kalteng) - Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, kembali resah dengan munculnya buaya di perairan sekitar permukiman mereka.

"Kamis lalu ada warga kami yang melihat kemunculan buaya besar sekitar pukul 17.29 WIB di perairan sekitar Desa Babaung mendekati ke arah Pulau Hanaut," kata Camat Pulau Hanaut, H Eddy Mashami di Sampit, Sabtu.

Kehadiran buaya masih menjadi ancaman bagi masyarakat yang beraktivitas di Sungai Mentaya. Awal 2018 ini, sudah ada dua kasus buaya menerkam warga Desa Ganepo Kecamatan Seranau, untungnya kedua korban berhasil menyelamatkan diri.
Kini masyarakat makin waswas beraktivitas di sungai padahal sungai masih menjadi tempat rutinitas mereka untuk mandi, mencuci dan sarana transportasi karena Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut masih terisolasi lantaran belum terhubung jalan darat menuju pusat Kota Sampit.

Buaya sering muncul saat hari mulai gelap. Masyarakat pun mulai mengurangi aktivitas di sungai karena saat-saat tersebut sangat rawan serangan buaya ganas yang populasinya diperkirakan masih cukup banyak.

Kamis (17/5) sore, seorang warga Desa Bapinang Hulu bernama Wiwin melihat buaya besar sedang berenang di perairan dekat permukiman penduduk. Untuk menghindari serangan buaya, kelotok yang ditumpangi Wiwin dibawa menjauh dari buaya itu berada.

"Dia menyaksikan penampakan buaya tersebut saat pulang. Dia bahkan sempat mengabadikannya menggunakan kamera telepon selular miliknya," kata Eddy.
Eddy mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai. Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas di sungai saat hari gelap karena rawan serangan buaya.

Imbauan serupa juga disampaikan Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Tengah di Sampit, Muriansyah. Dia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena kini potensi serangan buaya cukup tinggi.

BKSDA sudah berulang kali mencoba menangkap buaya-buaya ganas itu menggunakan pancing dengan umpan bebek, namun tidak membuahkan hasil. Untuk mengingatkan warga, BKSDA memasang rambu peringatan di sejumlah lokasi terkait rawan sambaran buaya.

Pewarta : Norjani 
Editor: Admin 2 
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Published in Berita

SAMPIT – Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam pergelaran lomba masak serba ikan yang diselenggarakan Dinas Perikanan Kotim yang dilaksanakan di pusat perbelanjaan Citimall, meraih juara pertama.

Lomba masak serba ikan yang di ikuti sebanyak 24 tim peserta se- Kabupaten Kotawaringin Timur. Terdiri dari 12 TP PKK dan 12 peserta dari perwakilan UMKM unit pengelola ikan.

Acara terbilang meriah dan bergengsi, karena banyak penonton yang sedang belanja sengaja datang bersinggah, melihat kreatifitas lomba berlangsung pada, Selasa (8/5/2018) siang.

Para peserta lomba mengolah serta menyajikan berbagai menu serba ikan andalannya masing-masing. Mereka adu kreasi dan inovasi bagaimana mengolah menu yang mereka sajikan dari berbagai jenis ikan olahan sebagai pilihan masakan yang terbaik.

Berbagai menu masak serba ikan disajikan ke meja masing-masing untuk mendapat penilaian oleh tim dewan juri. Pada semua penilaian berlangsung, dan pengumuman yang dibacakan panitia pelaksana TP PKK Pulau Hanaut berhasil meraih nilai tertinggi sebagai juara pertama yang diselenggarakan Dinas Perikanan di tahun 2018.

Untuk itu, TP PKK Kecamatan Pulau Hanaut, dinilai pantas mendapat yang terbaik karena telah menyajikan menu andalan yakni, Sop Pelangi Ikan Bandeng dan Puding ikan Koi, yang bentuk penyajiannya mirip jenis ikan Koi, yang bahan bakunya tetap menggunakan ikan bandeng.

 

Dari sekian puluh menu yang disajikan di meja masing-masing peserta dan berhasil meraih nilai tertinggi adalah PKK kecamatan Pulau Hanaut.

“Menu yang kami hidangkan atas kebersamaan dan kekompak semua anggota tim. Alhamdulillah kami bisa meraih juara pertama,” kata Hj Siti Priana Robama Mashami dengan senangnya ketika dihubungi via ponselnya, Rabu (9/5/2018) pagi.

Acara kegiatan lomba masak serba ikan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri, didampingi Sekda H Halikinnor, Kadis Perikanan Harianto, Kadis Kesehatan Faisal N Cahyanto, TP PKK Kabupaten, peserta TP PKK kecamatan dan perwakilan UMKM unit pengelola ikan.

(mar/beritasampit.co.id)

Published in Berita

SAMPIT – Perjalanan Tim Ranjah Barataan (TRB), Kecamatan Pulau Hanaut, yang turut diikuti dari raider Kabupaten dan Kecamatan lainnya, menyerahkan bantuan profil tank (Tandon air) kepada warga desa Rawa Sari dan tempat ibadah sebanyak 50 buah, Sabtu (5/5/2018).

Penyerahan secara simbolis profil tank berisikan 1.100 liter untuk warga desa Rawa Sari sebanyak 42 buah dan tempat ibadah sejumlah 8 buah. Ketua tim TRB yang juga Camat Pulau Ir H Eddy Mashami mengatakan, dalam perjalanannya sangat membuka cakrawala kebersamaan disaat perjalanan menembus desa-desa yang dipimpinnya.

“Sebelum melaksanakan perjalanan, Kita jua memanfaatkan moment dengan Rapat Koordinasi (Rakoor) desa se Kecamatan bertempat di SDN 3 Handil Mawar, desa Babirah,” kata Eddy sapaan akrabnya.

 

Kemudian usai Rakoor desa, TRB langsung melakukan perjalanan dengan menyusuri jalan setapak yang sangat menantang.

Tengah perjalanan TRB melakukan bentuk sosial dengan memberikan penanaman pohon pelindung kepada salah satu halaman sekolah yang disinggahi untuk beristirahat sejenak

“Kita sambil bersinggah memberikan penanaman pohon pelindung pada sebuah sekolah yang kita lewati,” katanya.

Menurut, Eddy perjalanan TRB sangat menyenangkan, apalagi bertemu dengan masyarakat yang hanya kenal nama dirinya saja. Tak melihat orangnya yang sebenarnya.

“Kita rasa terharu bisa bertemu masyarakat bawah yang membutuhkan perhatian dan pembangunan di desanya,” cerita Eddy terkesan.

 

Perjalanan sejauh 55 kilometer dimulai dari desa Babirah menuju ke desa-desa lainnya, yakni, mengarah ke desa Bapinang Hilir, Babaung, Penyaguan, Bamadu, Bapinang Hulu, Hanaut, Mariati Jaya dan Rawa Sari.

“Kami berterima kasih atas desa-desa serta masyarakatnya yang memberikan respon saat disinggahi dan menyajikan jamuan ala kadarnya, yang mengikat rasa kebersamaan, senang dan suka cita,” katanya terharu.

Setibanya pada ke desa yang dituju, TRB yang dipimpin oleh Camat Pulau Hanaut Eddy Mashami menyerahkan sebanyak 50 buah profil tank isi 1.100 liter kepada warga desa Rawasari dan sejumlah rumah ibadah.

(mar/beritasampit.co.id)

Published in Berita

wp-1525574147867-1584142930-696x522

SAMPIT – Tim Ranjah Barataan ( TRB), Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kali kedua melakukan perjalanannya. Kini rute yang dilalui sejauh 55 Kilometer dari desa Babirah hingga desa Rawa Sari dengan seling jalan setapak yang sungguh sangat manantang, Sabtu (5/5/2018).

TRB kali kedua ini adalah gabungan yakni, raider Kabupaten, Kecamatan MHS, dan Kecamatan Pulau Hanaut selaku tuan rumah. Tentu saja, perjalanan menuju rute yang ditetapkan panitia pelaksana sungguh menguras tenaga.

Diantaranya, perjalanan yang cukup menantang, mereka melalui di jalan persawahan dan ladang, perkebunan karet, rotan dan semakbelukar sekitarnya.

Ketua Tim Ranjah Barataan (TRB), Kecamatan Pulau Hanaut, H Eddy Mashami mengatakan, tujuan kegiatan TRB yang turun kelapangan secara resmi kedua kalinya. Tujuan dari kegiatan yang kita lakukan tak jauh berbeda dengan yang pertama.

“Kita silaturahmi kepada masyarakat desa melihat secara langsung pembangunan yang ada yang sudah dilaksanakan,” ujarnya kepada beritasampit.co.id, Sabtu (5/5/2018).

Lajutnya, selain itu, kita menampung aspirasi langsung dari masyarakat, melihat hal-hal apa yang layak membuat prioritas pembangunan untuk diusulkan dan melihat potensi alam seperti, persawahan, perkebunan dan pemaksimalan pemanfaatan lahan tidur yang belum tergaraf.

Tim TRB di ikuti sebanyak 45 orang raider terdiri dari Camat Pulau Hanaut, Sekcam, sejumlah Raider dari Kabupaten, Anggota Polsek setempat, Danpos Ramil 1015-06 serta anggota, Kepala Ranting PLN Pulau Hanaut, Kepala UPT Disdik dan Masyarakat lainnya.

(mar/berita Sampit.co.id).

Published in Berita
Page 2 of 3