Oleh ANTARIKSAWAN / 03 Mei 2019 | Bapinang Post
(wwn.foto/bapinang post. Ki Hajar Dewantara yang merupakan salah satu tokoh berpengaruh di bidang Pendidikan di Indonesia)
BAPINANG POST._ Hari Pendidikan nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Pada tahun 2019 ini Hari Pendidikan Nasional jatuh pada hari Kamis dan biasanya untuk memperingatinya akan dilasanakan upacara bendera di setiap instansi sekolah maupun pemerintahan baik dari dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam peringatan hari pendidikan nasional ini diharapkan seluruh bangsa Indonesia sadar akan pendidikan. Untuk membangun sebuah bangsa yang besar dimulai dari pendidikan yang mencakup semua sisi baik iptek, sosial, moral dan kepribadian.
Ditetapkannya tanggal 2 Mei sebagai hari pendidikan Nasional oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Keppres RI nomor 316 Thun 1959, merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah akan pentingnya pendidikan di negeri ini. Penetapan Hari pendidikan nasional dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan, yaitu Ki Hadjar Dewantara yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889.
Untuk peringatan Hardiknas Kecamatan Pulau Hanaut tahun ini dipusatkan di Desa Makarti Jaya, yang dihadiri oleh Camat Pulau Hanaut, semua Tenaga Pendidik dan Kependidikan, siswa-siswi SD,SMP, SMK serta unsur masyarakat. Peringatan Hardiknas kali ini berlangsung meriah. Dimana Tahun Peringatan Hardiknas Tahun ini dengan tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan"
Camat Pulau Hanaut Eddy Mashamy menghadiri upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2019. Eddy menjadi inspektur upacara.
Eddy yang mengenakan baju adat Dayak lengkap saat memimpin upacara di Lapangan SMPN 2 Pulau Hanaut, Kamis (2/5/2019). Dalam upacara itu, Eddy juga memimpin pembacaan Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta upacara yang hadir.
"Hari ini Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019. Untuk itu, marilah kita bersama-sama bermunajat, memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya untuk kita dan seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, tanggal 2 Mei diambil dari hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara," ujar Eddy saat menyampaikan sambutan.
(wwn.foto/bapinang post. Camat Pulau Hanaut sedang penghormatan kepada Bendera Merah Putih pada upacara Hardiknas di halaman SMPN 2 Pulau Hanaut, Desa Makarti Jaya)
Eddy menyampaikan pesan agar di Hardiknas ini agar para pengajar mengawasi perilaku dan sikap peserta didik di tengah-tengah perkembangan teknologi yang pesat. Meski begitu, para guru juga diminta untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat ajar yang berkualitas.
"Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat, sesuai dengan motto Kecamatan Pulau Hanaut Baik…. Baik…… Cemerlang" ucap Eddy yang sudah 3 tahun menjabat Camat di Pulau Hanaut.
Di akhir-akhir amanatnya, Eddy mengucapkan "Selamat hari pendidikan nasional mari kita berikan yang terbaik untuk Indonesia, jayalah Indonesia, jayalah kita semua untuk Indonesia maju. Semoga kita semua dapat menyaksikan Indonesia sebagai bangsa adidaya budaya dengan pendidikan yang kuat.
Selain mengucapkan selamat, Eddy juga berterima kasih khususnya kepada tenaga pendidik dan pegawai Kemendikbud. Berkat para pegawai dan pendidik dunia pendidikan mencapai hasil memuaskan.
"Saya ingin ucapkan terima kasih pada semuanya, khususnya seluruh karyawan pimpinan jajaran Dinas Pendidikan khususnya Kecamatan Pulau Hanaut atas kerja sama selama ini, Alhamdulilah berkat kerja kita dunia pendidikan Insyaallah capaiannya memuaskan pada 2019 ini, ujar Eddy di akhir amanatnya. (wawan, 3/5/2019)
(wwn/bapinangpost.com)
Oleh ANTARIKSAWAN / 30 April 2019, 2019 | Bapinang Post
(wwn.foto/bapinang post. Proses pelepasan siswa-siswi kelas XII SMKN 1 Pulau Hanaut berlangsung meriah)
BAPINANG POST._Dalam rangka mengurangi kegiatan yang kurang bermanfaat untuk siswa saat masa akhir pengumuman kelulusan sekolah seperti konvoi di jalanan dan corret coret seragam yang mungkin sudah terlalu kuno dan tidak relevan dengan kondisi pelajar yang seharusnya terpelajar dan intelek, maka dengan itu SMKN 1 Pulau Hanaut mengizinkan siswa-siswinya untuk mengadakan farewell party atau acara perpisahan dengan tema “ Generasi Muda Inspiratif, Kreatif, Dan Berakhlak Mulia Membangun Bangsa”.
Perpisahan dan pelepasan siswa kelas XII pada hari Selasa Tanggal 30 April 2019 merupakan agenda rutin SMK Negeri 1 Pulau Hanaut yang yang dilaksanakan setiap tahun setelah semua proses pembelajaran kelas XII selesai atau setelah ujian nasional dilaksanakan. Selain sebagai ajang silaturahmi antarsiswa, dan warga sekolah (para guru, staff dan orang tua siswa), acara ini juga sebagai prosesi melepas siswa kelas XII yang telah menyelesaikan masa belajarnya di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan. Para siswa siswi nantinya akan kembali ke orangtua dan masyarakat sebagai sosok pribadi yang lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak dalam menentukan masa depannya, untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan di perguruan tinggi maupun berwira usaha atau bekerja.
Acara tersebut di hadiri dari Unsur Kecamatan Pulau Hanaut, Kapolsek Pulau Hanaut, Ketua Komite SMKN 1 Pulau Hanaut, Tokoh Masyarakat serta Orang Tua Siswa. Dan tak ketinggalan semua siswa Kelas X dan XI yang sebentar lagi akan ditinggalkan oleh kakak-kakak kelasnya.
(wwn.foto/bapinang post. Camat Pulau Hanaut sedang memberikan sambutan pada acara pelepasan Siswa kelas XII SMKN 1 Pulau Hanaut)
Sebelum acara Pelepasan Siswa di mulai, Kepala Sekolah, Camat Pulau Hanaut dan Kapolsek Pulau Hanaut bergantian memberikan kata sambutan. Kepala Sekolah dalam hal ini KUSMIADI, SP menjelaskan bahwa kalian sudah satu langkah maju kedepan dalam meraih cita-cita. Hal ini dikarenakan karena sekarang lulusan SMK merupakan lulusan yang sudah mempunyai keahlian tersendiri sesuai dengan program studi yang di tempuh di dalam sekolah selama 3 tahun, terang Kepsek yang merupakan lulusan Sarjana Pertanian ini.
Berbeda dengan Camat Pulau Hanaut Ir. H. Eddy Mashamy, MM dalam sambutannya menjelaskan bahwa kalian harus bangga menjadi lulusan SMKN 1 Pulau Hanaut, karena SMKN1 Pulau Hanaut dipimpin oleh Kepala Sekolah yang setiap saat mempunyai terobosan-terobosan baru di bidang Pendidikan. Disamping itu SMKN 1 Pulau Hanaut mempunyai guru-guru yang kompetensi yang baik di bidang masing-masing. Selain itu, saya salut dan bangga kepada SMKN 1 Pulau Hanaut, yang mempunyai kegiatan ekstrakulikuler yang tidak diragukan lagi dan mampu bersaing ditingkat kabupaten, baik itu bidang kesenian, olahraga atau bidang yang lain, tandas Camat yang biasa di sapa Eddy.
Pada acara pelepasan ini, acara demi acara dipersembahkan oleh siswa SMKN1 Pulau Hanaut, baik kelas XII, XI maupun kelas X. Mulai dari pementasan tari tradisional adat dayak, teaterikal, pencak silat maupun kesenian. Kesemua acara sudah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh siswa-siswi dan sudah mendapat persetujuan dari Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan. Sehingga semua acara yang ditampilkan bersifat mendidik dan sarat dengan pengetahuan.
(wwn.foto/bapinang post. Proses sakral yaitu basuh kaki dan peluk cium siswa kelas XII kepada salah satu orang tua/wali siswa.)
Tiba pada acara terakhir yang merupakan acara pamungkas dari Panitia Pelepasan Siswa SMKN 1 Pulau Hanaut, yaitu proses acara sakral seperti yang disampaikan oleh MC pada acara tersebut yaitu acara “Basuh Kaki dan Peluk Cium kepada Orang Tua Siswa”
Dimana pada saat acara ini, sebagian yang hadir meneteskan air mata pada saat proses membasuh kaki orang tua/wali, memeluk dan mencium orang tua, terlebih lagi tangis para siswa kelas XII mulai pecah pada saat MC sudah membacakan petuah, narasi yang tentang masa kecil mulai dari digendong, dirawat dan dibesarkan oleh orang tua dan ditambah lagi musik instrumen yang mengiringi pembacaan narasi dari MC.
Saya yang biasanya agak susah menetskan air mata, pada saat mendengarkan musik instrument yang menyedihka tentang lagu IBU, lalu ditambah dari narasi penyampaian dari MC yang masuk kedalam relung hati yang paling dalam kepada semua siswa, akhirnya tak terasa tumpah juga air mata saya pak, ujar salah satu siswa Ahmad Suhairi pada saat ditemui oleh Editor.
(wawan/bapinangpost.com)